Kamis, 31 Januari 2008

Kraaaak!! Aaarrgghhh...!!


Hari pertama masuk sekolah yang q tunggu-tunggu czz dah lama banget g ketemu ma ank-anak, and yang pasti sama itu-tu...
Jam-jam berlalu dengan biasa aja, yang tak bisa dihindari lagi adalah guyonan segar dari pelawak internasional kita, siapa lagi klo g buyung dkk. Setelah mendengar berita yang menggemparkan dunia persilatan (duh tinggi banget), ya...iyalah, pulang cepet geto. Akhirnya setelah diumumkan bahwa pulang cepet q seneng banget (tralala trilili senangnya rasa hati), aq dan teman-teman yang tergabung dalam ekskul SKI berkumpul di Masjid untuk sekedar kumpul-kumpul.
Sebelum kumpul-kumpul dimulai, aq dan kawan-kawan, mendengar sebuah pengakuan yang akan menimbulkan perang dunia ke-3.
"Do, aq kemarin habis*******!", kata temenq, kita samarin aj namanya (Mr.U)
Kami yang mendengar penjelasan yang g didasari dengan berfikir obyektif itupun langsung aja tanpa koma tertawa terbahak-bahak!!
Kami semua g menyangka klo dy (Mr.U), bisa ngelakuin itu jga, itu tambah menarik cz dy tuh feminim bgt.
Kembali ke masalah.
Waktu dah pulang dari kumpul-kumpul SKI, aq dan Mr.Prap sang penguasa X-3 bergegas menuju rumah Goza, nun jauh disana. Setelah beberapa lama, q mendapat SMS dri itu-tuh, trus akhirnya q pulang deh.
Setelah g tahan, q langsung sholat n cabut bwt maen bal-balan bersama temen-temen, q g ngrasa anh pada saat itu, q ngejalaninnya seperti byasa, kencing dulu sebelum maen bola.
Nah pas q dah maen bola, langsung aja tuh q yang dah gatel ga megang bola langsung aja maen ma ank-ank.
Nah pas q ngeliatin satu tekhnikq (tekhnik mesin), eh q malah salah tendang.
'Kraaaaakkkk", (bunyi tak bersalah mulai kedenger)
Setelah q balik, q liat kakiku yang dah mulai ga beres (ternyata balung yg q harepin mecungul ke atas)
"Anjrit, anjrot, sialan,******!", kata q kesakitan.
Eh malah ank-anak becanda.
"wah, gowo'n ning bengkel ae, skok'e rusak iku", kata tetanggaku (yg kali ini g nyambung)
Akhirnya q pulang gengan kesedihan yang ga' masuk akal.

Selasa, 29 Januari 2008

cuman gopek!

Kali ini aku yang baru pulang sekolah tidak langsung pulang, karena harus mengikuti les tambahan di luar (cie-cie). Untuk mengisi waktu luangku, aku, dadang, dan andi-pun memutuskan untuk menunggu di rumah Dadang. Setelah menunggu dan bernafas sekian lama, akhirnya kita merasa ada ang ga' enak. "duh, perutku keroncongan nih", kataku. Temen-temen lainpun sama sepertiku. tak beberapa lama kai mengeluh dengan keadaan kami, terdengarlah pencerahan dari surga (ha100x) "Semenggi. semanggi...", kata penjual semaggi yang kebetulan lewt.
Setelah mendengar teriakan yang sangat merdu itu, kami betiga memutuskan untukmemberi makan cacing yang ada dalam perut kita. tanpa pikir panjang kita memanggil dengan penuh gairah "Bulik....tumbas"(gak gaul banget). Setelah mendengar paduan suara kami bertiga, skhirnya sang penjual semanggi tesebut behenti.
Setelah menunggu beberapa saat, penjual semanggi tersebut mengeluarkan beberapa daun pisang dan memberinya cempuran beberapa daun lain. dan akhirnya penantian panjang kita telah selesai. kamipun hendak les, tapi disinilah mesalahnya muncul.
"dunk, aq bayarono disik yo...! engkok tak bayar ning les!", kataku
"Up, 2 u", si Dadang nyautin.
Dan akhirnya kami bertigapun dibayarai ama dadang,
"Buk pinten buk?", tanga si dadang.
"Niki kabeh, Rp 7500", jawab penjual semanggi tersebut.
Dadang-pun akhirnya mengeluarkan selembar sepuluh ribuan dari dompetnya, setelah melihat-lihat, dadang pun tetarik mewncicipi kerupuk yang dijual oleh penjual semanggi tersebut.
Dan pertanyaan yang tak diduga keluar dari mulut Andi, "Buk, lap-e ning pundi?", tanya Andi.
Mungkin saking konsentrasinya sang penjual semanggi kepada Dadang, Penjual semanggi itupun menjawab dengan weajah tanpa dosa "limanatusan cung..."!, kami bertiga kaget, apakah didunioa ini ga' ada yang gratis, masa' mau pinjem lap aaja harus beyar Rp.500,-.